Jumat, 19 Oktober 2012

Tata artistik


Membangun sebuah set untuk pertunjukkan acara televisi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dimulai dari menterjemahkan ide/gagasan tim kreatif, membuat sketsa desain, membuat set desain, membuat maket, hingga membangun set itu sendiri.
Perhitungan matematika,fisika,dan tentu saja estetika (seni) menjadi satu keharusan agar sebuah set bisa menunjang sebuah acara televisi yang baik. Beberapa acara televisi yang mendunia bahkan punya standar sendiri, sehingga sebuah set di satu negara punya kemiripan dengan acara serupa di negara yang berbeda. Lihat saja panggung yang megah di acara musik World Idol, American Idon, Indonesian Idol, tampak mirip bukan ?
American Idol
Komposisi,warna,backdrop,ornamen,property,menjadi perhatian khusus seorang art director ketika membuat gagasan set design.
Set
Dengan adanya software 3D pekerjaan membuat set desain agak dipermudah. Software2 itu antara lain 3D Studio Max,Maya,3D Studio,dll.
Maket Karya : Agis Susanti CS


Gimana wardrobe buat talent cowok udah siap apa belum Ndah?” tanya Farrah, seorang Line Producer pada Indah dalam satu kesempatan persiapan shooting video klip. “Sebetulnya sich udah dapet Jeng, cuma ditolak sama sutradara tuh,…katanya kurang cocok sama karakter yang dia mauin”, jelas Indah dengan bibir monyong.
Wardrobe dalam arti sebenarnya adalah lemari dinding tempat menyimpan pakaian, awalnya nama “wardrobe” dimaksudkan pada sebuah ruangan di dinding yang menyatu dengan tembok. Sebutan lain untuk wardrobe adalaharmoire. Namun, dalam istilah televisi dan film istilah wardrobe langsung dikaitkan pada masalah pakaian atau kostum pemain itu sendiri, bukan tempat peyimpanannya.
Memilih pakaian untuk sebuah pertunjukan film atau televisi bukan perkara mudah, selain harus punya sense of art dia juga mesti memiliki skill yang baik. Memang orang yang mengurus wardrobe tidak harus bisa merancang sebuah kostum tapi alangkah baiknya jika dia punya pengalaman bekerjasama dengan seorang costume designer.
imgred
Gambar :gastah.com
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pakaian di antaranya:
  1. Pilih pakaian dengan warna-warna yang sesuai dengan tema acara
  2. Hindari pakaian yang bercorak garis-garis kecil, baju dengan motif garis-garis kecil biasanya akan menimbulkan flickr.
  3. Jangan memilih pakaian dengan motif kotak-kotak kecil, ini juga akan mengakibatkan hasil visual yang flickr.
  4. Hindari kostum berwarna putih mengkilap apalagi polos tanpa corak
Rety Palupi
Gambar: costume design by Rety Palupi 42.4C Fatmawati
fajar Tri
Gambar: costume design by Fajar Tri 42.4C Fatmawati
Adit sedang “membereskan” wardrobe peserta game show tv. Photo by Reni Umbara
Wardrobe yang unik dalam sebuah gameshow tv. Photo by Reni Umbara
Buku bacaan yang disarankan “Make-Up and Costume for Television” penulis Jan Musgrove


Beforeafter
“Jeng……kok make up dia belang-belang begitu, rapiin dong…”, protes saya pada sebut saja Kriska, seorang make-up artist dalam satu kesempatan produksi acara tv. “Gw rasa cukup, gak apa-apa lah dia cuma piguran kan bowww…?”komentarnya enteng. ”Gak mau gw, pokoknya lu benerin lagian take masih 15 menitan lagi”, protes saya.
Sambil menggerutu si Kriska mulai “merapikan” make up si piguran tadi. ”Diki, kenapa sich lu tuh mesti detail banget, baru kali ini kerjaan gw diprotes orang” “Hehehe….tapi kan bagus gaknya make-up, lu juga yang bertanggung jawab.” kata saya “menenangkan” suasana. “Iya juga sich bowww…., cuma hari ini gw bener-bener capek”,komentarnya sambil membereskan beberapa bagian make-up di leher si figuran tadi. “Jeng, belum lama gw liat make-upnya presenter salah satu stasiun berita kok jelek banget, kira-kira kenapa ya?” tanya saya. “Jelek gimana maksud lu?” tanya dia penasaran. “Iya, setau gw kan si [sensor], belum tuir-tuir amir ya, tapi tadi pagi gw liat dia kayak lebih tua sepuluh taun dech” kata saya.“Hahaha…masa sich, yang nge-make up sengaja kali bowww…bikin make karakter”Beberapa krupun pada terkekeh mendengar omongan terakhir Jeng Kriska yang sudah malang melintang dalam soal poles memoles tubuh manusia ini.
Makeup Tool
Sebagai bagian dari tata artistic, make-up mempunyai peranan yang sangat penting. Biar kelihatan akademis, sayapun mencari-cari apa definisi dari make-up itu sendiri. Ternyata ada beberapa definisi, tapi yang paling suka adalah ini,simpel banget. Make up adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah yang diperankan. Jadi, make-up itu ternyata seni juga ya booo…. Ba bo ba bo…emang gw kebooo, hehehe… Tentang seni itu apa gak usah saya jelasin ya, kan udah di pertemuan sebelumnya, pertemuan awal tentang mata kuliah Tata Artistik. Inget kan bowww…
Urutan make up secara sederahana adalah :
  1. Sunscreen
  2. Skin Enhancer (biasanya dipakai di daerah mata,hidung, dan pipi)
  3. Foundation
  4. Blush On
Bisa juga seperti ini :
  1. Mosturizer/sunscreen
  2. Primer/base make up
  3. Concealer
  4. Foundation
  5. Bedak
  6. Shading
  7. Mascara
  8. Eyeliner
  9. Eyebrow shadows & eyeshadows
Wuihhh…panjang kan? Tapi ada juga yang seperti ini :
  1. Moisturizer
  2. Sunblock
  3. Concealer
  4. Bluch on cream
  5. Bedak padat buat bawah mata
  6. Bedak tabur buat muka
  7. Eyeshadow
  8. Eyeliner
  9. Mascara
  10. Pensil alis
  11. Sikat alis
  12. Brow gel
  13. Bronzing/shimering di apple cheek
  14. Lipbalm
Jadi…..gak heran kan kalo cewek dandannya lama banget? tapi….arrrgggh….bukan ini yang akan saya bahas. Yang akan dibahas detail adalah bagaimana melakukan make-up karakter. Make up dengan tujuan khusus untuk karakter tertentu dalam sebuah film atau acara televisi.
O’ya…seperti biasa beberapa materi saya sarikan dari beberapa sumber, silahkan baca dengan damai…..
Make Up Karakter
Character Make up atau /Stage make up adalah untuk menampilkan watak tertentu bagi seseorang aktor dan aktris di panggung. Rias wajah karakter dimaksudkan untuk membantu aktor menggambarkan suatu peran dengan membuat wajahnya/ mukanya menyerupai muka peranan watak yang akan dimainkan. Untuk mengungkapkan gambaran watak tersebut dapat dilakukan rias wajah yang menonjolkan secara realistis maupun non realistis. Rias wajah karakter ini dipergunakan untuk persiapan-persiapan bagi acara siaran TV, film, sandiwara, pentas mengikuti suatu pola umum dan biasanya perias mengadakan rapat naskah (script conference) dengan produser atau sutradara sebelum atau sesudah membaca naskah.
Rias wajah karakter ini mempunyai ciri-ciri antara lain:
(a) garis-garis rias wajah yang tajam,
(b) warna-warna yang dikenakan dipilih yang menyolok dan kontras,
(c) alas bedak yang digunakan lebih tebal.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam merias wajah karakter yaitu:
(a) menganalisa gambaran watak yang diinginkan,
(b) mewujudkan gambaran watak tersebut dengan mempertimbangkan 8 faktor yang
menentukan yaitu:
1 ) keturunan/ras/genetik,
2 ) usia/umur,
3 ) kepribadian misalnya berwatak keras, ramah, berwibawa, lucu, atau manja,
4 ) kesempurnaan jasmani, atau adanya cacat yang menonjol,
5 ) kesehatan, apakah tokoh itu orang yang akan ditampilkan sakit-sakitan,
6 ) mode busana, tidak rias wajahnya saja, tetapi juga tatanan rambutnya,busana dan perlengkapannya yang menunjang,
7 ) lingkungan, seorang yang hidup di daerah tropis tentunya beda denganmereka yang hidup di daerah sub tropis,
8 ) pendidikan seseorang yang berasal dari kalangan terpelajar akan tampilbeda dengan yang kurang terpelajar baik dalam hal tata rias wajah, rambut maupun busana dan dan perlengkapannya.
makeup
Selain 8 faktor di atas ada 4 prinsip rias wajah karakter pada umumnya yaitu sebagai berikut.
1. Karakter tata rias adalah menggarap tata rias pada wajah untuk merubah wajah sesuai dengan peran yang dimainkan jangan sampai terlihat di tata rias, dilihat dari arah penonton. Ia harus kelihatan wajar, jadi harus memberikan gambaran yang nyata kepada penonton.
2. Tata rias jangan sampai mengganggu wajah pemain, crepe hair jangansampai mengikat kebebasan urat-urat muka/wajah. Jadi jangan memberikan tata rias yang menganggu kenyamanan wajah pemain itu sendiri.
3. Make up seorang pemain kelihatan dari jauh yaitu di atas panggung dibawah sinar lampu, harus mempertimbangkan faktor (stage lighting) dan jarak antara penonton dan pemain.
4. Tata rias yang baik memberikan bantuan besar sekali pada pemain, jadimempergunakan tata rias sebagai bantuan yang penting pada acting tetapi tidak sebagai pengganti untuk acting. Pokok-pokok aksen yang perlu dalam penggarapan rias wajah karakter adalah sebagai berikut.
  1. Pipi perlu diberi shadow.
  2. Dahi, banyak kerutan.
  3. Dagu ada kantongan.
  4. Pelipis akan mendalam, maka perlu diberi shadow.
  5. Pangkal hidung ada kerut-kerut.
  6. Mulut banyak pecah-pecah.
  7. Mata, penonjolan mata dan kantong mata.
character
Selain prinsip dan pokok-pokok aksen di atas, permainan warna merupakan satu faktor yang utama untuk menentukan berhasil atau tidaknya make upkita, karena tiap warna mempunyai tugas/fungsi sendiri-sendiri untuk menciptakan hasil yang dikehendaki dalam membuat karakter.
Bahan-bahan make up karakter adalah:
1. Adhesive tape
Pita perekat ± berukuran 3 cm gunanya untuk memudahkan bermacam-macam keperluan.
2. Shadow
Untuk memberikan bayangan.
3. Eye brow pencil
untuk memberikan aksen-aksen.
4. Tooth enamel
Berbentuk cair gunanya untuk membuat gigi ompong atau membuat bentuk gigi bergerigi bisa diganti eye liner pencil.
5. Nose Putty
Alat berupa lilin lembut tidak berminyak untuk menambah hidung/dagu.
6. Adhesive/spirit gum
Perekat rambut untuk pembuat jenggot, jambang atau kumis.
7. Crape Hair
Rambut untuk membuat jenggot, jambang, kumis atau alis.
8. Non-fleksible Callodion
Alat untuk membuat bekas luka.
9. Hair Whitener
Untuk membuat uban/memutihkan rambut.
10.Mary Quant Crayons
Untuk membuat garis-garis watak.
11.Latex Gum
Karet yang mempunyai perekat untuk membuat garis kerut. Alternatif kosmetik lain yang bisa dipakai untuk rias karakter:
  1. Nose putty bisa diganti dengan malam mainan.
  2. Adhesive/spirit gum bisa diganti dengan lemlem bulu mata atau kanji (lem yang terbuat dari tepung kanji yang dimasak hingga jadi lem).
  3. Crape hair bisa diganti dengan benang wool.
  4. Hair whitener bisa diganti dengan pasta gigi atau lilin pelangi warnaputih.
Aida, make up artist sedang membereskan rambut seorang presenter gameshow tv
Make Charater, butuh ketelitian. Foto by Reni Umbara
Macam-macam rias wajah karakter
  1. Rias karakter dasar (tengkorak)
  2. Rias karakter orang tua (sedih/menderita dan gembira)
  3. Rias karakter dewas pria
  4. Rias karakter cacat/luka
  5. Rias karakter lucu/badut
  6. Rias karakter binatang
  7. Rias karakter nenek sihir
Ngomongin Warna (Tata Artistik Part 6)
beberapa teori disarikan dari berbagai sumber
Tunjukkan Merahmu….“, demikian salah satu tagline iklan sebuah rokok kretek. Memang ada apa dengan merah? Ya,…merah adalah salah satu warna. Merah bisa berarti keberanian, paling tidak ini yang saya masih ingat ketika zaman SD dulu. Pak Guru bilang (kebetulan guru yg dimaksud adalah Bapak saya sendiri, guru kelas 4 SD), merah artinya berani putih artinya suci, demikian kata Bapak saya waktu menjelaskan arti warna bendera Sang Saka Merah Putih. Bapak saya juga memaparkan eksperimen yg dilakukan Sir Isaac Newton dengan prisma percobaanya, cahaya dipantulkan pada prisma tersebut yang menghasilkan beragam wana indah : merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Untuk menghafal warna2 tersebut cukup dengan menyingkatnya dengan MEJIKUHIBINIUArggghhh…..sepertinya saya tidak akan lupa paparan bapak saya itu sampai kapanpun juga. Bapak saya kini sudah lama pensiun dari guru SD, beliau senang sekali kini anaknya menjadi dosen (walaupun ngajarnya cuma malem doang…..,hehehe…)
Saat ini, waktu saya menjelaskan arti sebuah warna di salah satu kelas AKOM BSI saya tiba-tiba teringat paparan Bapak saya along long time ago. Ya, warna ternyata memiliki makna teramat penting. Secara sosiologis ternyata makna warna akan berbeda di negara yang berbeda. Misal, warna kuning akan dimaknai sebagai kesedihan dan duka di suatu negara, tapi warna yang sama justru akan dimaknai sebagai warna ceria dan kemakmuran di negara yang lain.
Warna Menurut Para Ahli :
Thomas Young (ilmuwan Inggris tahun 1801), menyatakan manusia dapat melihat warna karena di dalam retina mata manusia terdapat tiga reseptor warna yang masing-masing peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Ia mengatakan bahwa warna-warna merah dan biru adalah warna primer cahaya. Ketika mata menangkap warna, maka informasi yang ditangkap mata tersebut dikirimkan ke otak, otak kemudian mengolahnya, sehingga manusia dapat menerima informasi tersebut sebagai sensasi warna.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi dua, yaitu warnaadditive dan subtractive. Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum. Sedangkan Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen. Warna pokok additive adalah merah (Red), hijau (Green), biru (Blue). Lengkapnya bisa anda liat di Dasar-Dasar Seni Rupa & Desain” oleh Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto

Tata Artitistik (Part 3)

Komposisi

Memahami komposisi dalam tata artistik adalah suatu keharusan, karena komposisi adalah suatu unsur yang sangat penting dalam penciptaan karya seni. Secara sederhana komposisi diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam objek, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Jadi, pengetahuan tentang komposisi akan berguna untuk mendapatkan keseimbangan pandangan yang harmonis. Sederhananya,komposisi adalah salah satu istilah untuk mendapatkan keseimbangan bentuk.
Golden Section
Istilah golden section biasanya digunakan untuk menentukan proporsi yang tepat antara panjang serta lebar pada empat persegi panjang. Teori ini sebenarnya merupakan temuan bangsa Yunani Kuno yang digunakan selama berabad-abad.
Contoh golden Section yang baik misalnya perbandingan ukuran 5 X 3, dimana 5 untuk panjang dan 3 untuk lebar. Perbandingan lebar dan panjang yang lebih besar atau lebih kecil dari angka ini biasanya akan membuat bentuk lebih kurus atau memanjang sehingga terlihat kurang kokoh atau kurang seimbang.
Balance
Balance atau keseimbang merupakan kesamaan unsure-unsur yang berlawanan atau bertentangan. Walaupun kelihatan bertentangan, dalam sebuah karya seni sebetulnya saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Jadi, unsur-unsur yang bertentangan tidak perlu menggunakan bentuk yang sama, karena yang tidak sama juga dapat menghadirkan keseimbangan yang menarik dengan syarat terdapat kesamaan antara nilai masing-masing.
Harmonic
Harmoni atau keselarasan juga harus diperhatikan, takni dengan memadu unsur-unsur : Garis, Bidang, Bentuk, Warna, Nada, Rasa, dan Komposisi.
Dengan demikian, setiap unsur dari suatu karya seni adalah perlu bagi karya seni itu sendiri. Setiap unsur harus memerlukan, menanggapi dan memunculkan keselarasan bentuk.
Ritme
Dalam karya seni, Irama terbentuk karena pengulangan atau repetition dan gerakan atau movement. Paling tidak, ada tiga hal yang menjadikan terjadinya ritme atau irama:
  1. Pengulangan bidang dan bentuk atau garis dengan jarak dan bentuk yang sama
  2. Perbedaan ukuran/bentuk yang teratur dan berkelanjutan
  3. Perbedaan jarak dan ruang yang terus menerus antara bentuk dan bidang yang selaras dalam gerak.
Kontras
Kontras adalah perbedaan keadaan yang satu dengan yang lainnya secara mencolok atau berlebihan. Misalnya perbedaan tinggi rendah suatu obyek, vertical horizontal garis. Susunan warna yang bertentangan juga bisa menimbulkan suatu kontras. Intinya, kontras dibutuhkan untuk memberikan variasi pada penonton (kalau dalam hal ini film & tv) agar tidak menimbulkan kebosanan.

0 komentar:

Posting Komentar